/* ---( header and site name )--- */ #header-wrapper { margin: 0; } #header { margin: 0; height:281px; width:898; color: #e1771e; background: url('http://i257.photobucket.com/albums/hh240/yunadha/headerjan08-2.jpg') no-repeat top center; } #header h1 {width: 470px; font: normal bold 266% Trebuchet, Trebuchet MS, Arial, sans-serif; padding: 130px 410px 5px 45px; filter: glow(color=#000000,Strength=5); text-align: left;} #header h1 a { text-decoration: none; color: #e1771e; } #header h1 a:hover { color: #eee; } #header .description {width: 470px; margin:-15px 405px 5px 45px; text-align: left; line-height: 1.4em; font: italic normal 88% Trebuchet, Trebuchet MS, Arial, sans-serif; color: #ffffcc; } /* ---( main column )--- */ h2.date-header { margin-top: 0; padding-left: 10px; font-size: 90%; color: #333333; } .dateblock { background: url("http://www.geocities.com/kendhin_x/kalender/blackcalend.gif") no-repeat; width: 55px; margin: 0; font-weight: bold; height: 50px; /*position: absolute; top: 0; left: 0;*/ float: left; text-align: center; } .month { padding: 1px 3px 0px 0px; font-size: 11px; width: 37px; margin: 0 5px; text-transform: uppercase; color: #fff; } .day { padding: 2px 3px 3px 0px; color:#2F4F4F; font-size: 19px; width: 37px; margin: 0 5px; } .post h3 { margin-top: 0; font: normal normal 188% Trebuchet, Trebuchet MS, Arial, sans-serif; color: #e1771e; } .post { border-bottom: 1px solid #ddd; margin-left:0; margin-right:0; margin-top:10px; margin-bottom:1em; padding-left:10px; padding-right:0; padding-top:0; padding-bottom:1em } .post h3 a {text-decoration: none;} .post h3 a:hover { color: #ffc; text-decoration: none; } .post-footer { margin: 0; padding: 0px; font-size: 88%; color:#cccccc; } .post img { padding: 6px; border-top: 1px solid #ddd; border-left: 1px solid #cccccc; border-bottom: 1px solid #c0c0c0; border-right: 1px solid #c0c0c0; } .feed-links { clear: both; line-height: 2.5em;} .blog-feeds { text-align: right;} #blog-pager-newer-link { float: left; } #blog-pager-older-link { float: right; } #blog-pager { text-align: center; } /* comment styles */ #comments { padding-top: 10px; font-size: 85%; line-height: 1.5em; color: #e0e0e0; } #comments h4 { margin: 20px 0 15px 0; padding: 8px 0 0 40px; font-family: "Lucida Grande", "Trebuchet MS"; font-size: 110%; color: #e0e0e0; height: 30px !important; /* for most browsers */ height /**/:37px; /* for IE5/Win */ } #comments ul { margin-left: 0; } #comments li { background: none; padding-left: 0; } .comment-body { padding: 0 10px 0 25px; } .comment-body p { margin-bottom: 0; } .comment-author { margin: 4px 0 0 0; padding: 0 10px 0 60px; color: #999; } .comment-footer { border-bottom: 1px solid #ddd; padding-bottom: 1em;} .deleted-comment { font-style:italic; color:gray; } /* ---( sidebar )--- */ .sidebar h2 { margin: 0 0 0 0; padding: 10px 0 0 0px; font: normal normal 105% Trebuchet, Trebuchet MS, Arial, sans-serif; color: #ffcc66; height: 32px !important; /* for most browsers */ height /**/:57px; /* for IE5/Win */ } .sidebar .widget { margin: 0; padding: 0 0 5px 10px;} .sidebar a {color: #ffffcc; text-decoration: none;} .sidebar a:hover {color: #6699ff; } .sidebar li { padding-left: 5px; } .profile-textblock { margin:.5em 0 .5em; } .profile-img { float: left; margin: 0 5px 5px 0; border: 1px solid #ddd; padding: 4px;} /* ---( footer )--- */ .clear { /* to fix IE6 padding-top issue */ clear: both; } #footer-wrapper { margin: 0; padding: 0 0 0 0; font-size: 85%; } #footer { margin: 0; width: 898px; height:80px; padding: 0px; background: url('http://lh4.google.com/image/jvdmds/Rf373UsJ20I/AAAAAAAAANg/yuA1gY3SE9I/austin-martine-3.jpg') no-repeat top center; } /** Page structure tweaks for layout editor wireframe */ body#layout #outer-wrapper, body#layout #main, body#layout #sidebar { padding-top: 0; margin-top: 0;} body#layout #outer-wrapper,body#layout #content-wrapper { width: 898px;} body#layout #sidebar { margin-right: 0; margin-bottom: 1em; } body#layout #header,body#layout #footer, body#layout #main { padding: 0; } body#layout #content-wrapper { margin: 0px; } #navbar-iframe { height:0px; visibility:hidden; display:none } -->

Asosiasi Karoseri Indonesia

logo askarindo final      Kalau kita pernah mengenal yang namanya Gaikindo (asosiasi industri otomotif di Indonesia), maka kita sebaiknya juga perlu tahu bahwa industri karoseri di Indonesia tidak tergabung sebagai anggota Gaikindo, mereka memiliki asosiasi sendiri yaitu Askarindo (Asosiasi Karoseri Indonesia). Asosiasi ini mulai dikelola secara serius pada tahun 2003 dan hingga saat ini telah menjadi wadah hampir seluruh industri karoseri di Indonesia. Jumlah karoseri yang tegabung dalam Askarindo saat ini sekitar 95 perusahaan, dengan Ketua Umum : David Herman Jaya, yang juga Direktur Utama sekaligus pemilik dari perusahaan karoseri New Armada, di Magelang, Jawa Tengah. Anggota pengurus lainnya terdiri dari para pemilik perusahaan karoseri, perusahaan jasa angkutan dan praktisi yang bekerja di industri karoseri. 

Alamat kantor : Klub Eksekutif Persada Purnawira Halim, Jl. Raya Protokol Halim Perdana Kusuma, Jakarta 13610. Telp: (62-21)8092047  Fax:(62-21)80884627  E-mail: sekretariat_dppaskarindo@yahoo.co.id

Daftar susunan Dewan Pengurus Pusat (2007-2011)

NO

N A M A

JABATAN

     1   DAVID HERMAN JAYA Ketua Umum
     2   HENGKY TENACIOUS Wakil Ketua Umum
     3   SIMON JETHROKUSUMO Wakil Ketua Umum
     4   Ir. IWAN HERIANTO ARMAN Wakil Ketua Umum
     5   H. AGUS SALIM MAHPUD Wakil Ketua Umum
     6   TASMIYATI MUJIONO Wakil Ketua Umum
     7   KRISNA HIDAYAT Wakil Ketua Umum
     8   H.MOHAMAD ROSJIDI Sekretaris Jenderal
     9   H. GREGORY HATIBIE, SE Wakil Sekretaris Jenderal
    10   LUKAS JETHROKUSUMO Bendahara
    11   Ir. TANNEKE ANAWATI RUSTAM Wakil Bendahara
    12   WIDODO Wakil Bendahara
    13   BAMBANG SUTEDJO Ketua Kompartemen  Teknik
    14   D. SUNARDI Ketua Bidang Penumpang
    15   JOHNNY BASUSENO DHEWO Ketua Bid. Barang & Angk. Khusus
    16   P. SIMANJUTAK Ketua Bidang Material & Komponen
    17   SUPRIYADI, SH Ketua Kompartemen Hukum
    18   ITA MEIGAVITRI, SH, MH Ketua Bidang Perundang-undangan
    19   VICTOR S Ketua Bidang Hubungan Pemerintah
    20   Ir. ROEDIANTO T.NUGROHO Ketua Kompartemen Niaga
    21   A. FREDDY Ketua Bidang Pajak, Tarif dan Harga
    22   H. ABDUL MUTHOLIB Ketua Bidang Niaga
    23   AHMAD MANSHURIE Ketua Bidang Promosi
    24   Ir. JEMBAR SUTARTO WALUYO Ketua Komp. Org. & Sosial
Kemasyarakatan
    25   Ir. H. GATOT WINATA Ketua Bidang Keanggotaan & Diklat
    26   HENDRY Ketua Bidang Sosial Kemasyarakatan
    27   BUYUNG
  TEDJAHARTANTO,SE,SH,MM
Ketua Bidang Organisasi & Daerah

Read More..

Proses Produksi Karoseri

     Bagaimana sih prosesnya buat mobil ? Jangan bandingkan jawaban antara pabrikan mobil macam Kijang Innova, atau Daihatsu Terios dengan industri karoseri, pastilah berbeda proses dan teknologinya. Karoseri itu bisa dibilang peralihan dari bengkel menuju ke manufaktur. Dikatakan bengkel karena masih banyak prosesnya yang dilakukan secara handmade, dibilang manufaktur soalnya kapasitas jumlah mobil yang bisa dibuatnya relatif tinggi (mass production). Makanya kalau membayangkan proses di karoseri pikirkan saja sebuah bengkel mobil dalam skala besar. Kalau saat ini karoseri sudah mulai menggunakan mesin dan teknologi canggih dalam produksinya, itu adalah salah satu upayanya untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produksinya, menuju ke sebuah pabrik manufaktur.

     Pada dasarnya proses produksi di karoseri dapat diurutkan sebagai berikut :

1. Stripe off (pelepasan suku cadang) :

Suku cadang yang ada pada chassis orisinil dilepas terlebih dahulu untuk kemudahan proses serta menghindari timbulnya kerusakan akibat las dan proses lainnya. Suku cadang ini antara lain adalah lampu-lampu, speedometer, dashboard, doortrim, plafond, dan lain-lain.

2. Main frame (rangka) : 

a-frame 

Pembuatan struktur utama kendaraan. Mulai dari rangka dasar (long member dan cross member) yang berfungsi sebagai base platform untuk dudukan seluruh body ke atas chassis (material pipa kanal "C"), rangka samping untuk dinding kendaraan, dan rangka atap. Material yang digunakan adalah square pipe (pipa kotak) berbagai macam ukuran.

3. Body assembling :

b-body

Pembuatan panel body dan pemasangan pada rangka kendaraan. Disinilah dilakukan proses main assembling (perakitan utama) dari komponen-komponen body : lantai, dinding, atap, panel depan dan belakang, pintu, kompartemen-kompartemen bagasi. Material plat yang digunakan bermacam-macam, tergantung kebutuhannya. Yang paling umum digunakan adalah plat galvanil, dikarenakan value-nya paling tinggi dibanding yang lain. Yaitu ketahananan terhadap korosi yang relatif baik, dan material cost-nya tidak terlalu tinggi. Beberapa material lain yang biasa digunakan adalah plat putih (digunakan pada area yang perlu dibentuk secara handmade), plat hitam, plat bordes (untuk area yang membutuhkan kekuatan lebih terhadap tekanan, beban, atau tumbukan), fiberglass (digunakan untuk area body depan dan belakang, pintu-pintu bagasi)

4. Metal Finish :

Proses merapikan pekerjaan bekas-bekas las, meratakan permukaan, menyemprotkan lapisan anti karat, dan primer untuk memberikan ketahanan yang maksimal terhadap korosi. Seperti kita ketahui bahwa sebagian besar material pembentuk mobil adalah logam (besi), maka yang menjadi musuh utama adalah korosi (karat). Karena itulah proses ini cukup penting untuk memberikan daya tahan produk yang cukup lama.

5. Putty (dempul) :

c-putty

Proses ini memberikan sentuhan akhir terhadap bentuk mobil. Pendempulan berfungsi untuk meratakan permukaan yang bergelombang, gap celah-celah pintu/antar komponen yang tidak simetris, dan memberikan detil-detil nat dan garis pada mobil. Salah satu parameter yang bisa dijadikan acuan untuk menilai apakah sebuah produk karoseri bagus atau tidak adalah dari ketebalan dempulnya. Semakin tipis dan sedikit dempul yang digunakan berarti kualitasnya semakin baik serta ketahanan tampilan body-nya akan lebih lama dibanding yang pemakaian dempulnya lebih tebal. Selain itu semakin banyak dempul yang digunakan, maka kecenderungan bobot mobil akan lebih berat, dimana akan berpengaruh terhadap performance kendaraan. Trend dari perusahaan-perusahaan karoseri saat ini adalah mengurangi penggunaan dempul hingga setipis mungkin.

6. Painting (pengecatan) :

d-painting

Proses pengecatan di karoseri dilakukan dengan sistem semprot (spray) dalam sebuah ruangan semacam oven dengan suhu sekitar 60 derajat celcius, yang biasa disebut dengan spraybooth. Prosesnya dilakukan manual dengan tenaga manusia, sehingga untuk mengecat sebuah bis besar dibutuhkan 2-3 orang agar daya tutupnya merata antara semua sisinya. Proses painting adalah proses yang memiliki perbedaan paling signifikan antara karoseri dengan pabrikan/manufaktur. Pada industri manufaktur, proses ini dilakukan dengan sistem pencelupan total seluruh body mobil, karena itulah kualitas pengecatannya menjadi maksimal. Tidak ada area ataupun lubang yang luput dari pengecatan. Hasilnya pun lebih memuaskan. Namun fasilitas untuk cat dengan sistem celup ini sangatlah mahal, karena persiapannya saja membutuhkan sekitar 7 buah bak untuk membersihkan kotoran, melapisi dengan cairan yang membuat cat bisa lengket, dan lain-lain. Bayangkan jika harus ada sebanyak itu bak celup untuk memasukkan sebuah bis besar, seberapa luas area yang harus disiapkan, belum lagi peralatannya. Saat ini di Indonesia belum ada karoseri yang memiliki fasilitas cat dengan sistem celup ini.

7. Trimming & finishing :

e-trimming

Proses terakhir dari produksi adalah pemasangan komponen-komponen dan general part. Interior : karpet, dek samping, plafond, dashboard, lampu-lampu, AC, jok, dan lain-lain. Eksterior : lampu, handle, kunci, kaca, emblem, dan lain-lain.

8. PDI (Pre Delivery Inspection) :

Sebelum mobil dikirim, masih ada satu pos lagi yaitu pengecekan akhir. Disini mobil dicek lagi mengenai kelengkapan peralatan, fungsi-fungsi operasional, kesesuaian dengan spesifikasi, pemolesan dan pembersihan, serta persiapan administrasi dan dokumen untuk pengiriman. Jika masih ditemukan ketidaksesuaian/kesalahan, maka mobil akan dikembalikan lagi ke proses yang bersangkutan, dan jika sudah tidak ada masalah maka mobil siap untuk diserahkan ke konsumen.

 

Read More..

Curve Template

Nama material :  CURVE TEMPLATE

Fungsi/kegunaan :  Merapikan garis gambar

Harga :  n / a

Beli di mana : * PT. Enceha Pacific. Komplek Metro Sunter, Jl. Metro Kencana VII Blok Q/30, Jakarta (021.6522777)    

     Template ini sangat diperlukan untuk merapikan tarikan garis-garis pada saat finishing sketsa. Kecuali anda memiliki kemampuan untuk menarik garis tanpa bergelombang (dalam ukuran gambar yang cukup besar), maka anda tidak membutuhkannya. Tapi jika tidak, maka sebaiknya anda harus memilikinya. Saya sendiri punya satu set template (isi 6 buah), yang basic-nya dari American standard (Detroit), namun saat ini tinggal dua (ya yang ada di foto atas) yang ada. Mungkin jika nanti ketemu lagi sisanya, bisa saya sharing di sini untuk file ukuran 1:1-nya.

Read More..

Ballpoint, Pensil Hitam & Putih, Tip-ex

BALLPOINT

Ballpoint digunakan untuk membuat garis-garis sketsa. Kenapa ballpoint dipilih ketimbang pensil untuk menggambar, adalah :

- Efek hitam yang dihasilkan oleh ballpoint lebih tajam dan tegas.

- Kertas tidak menjadi kotor karena gesekan dengan tangan. Karena itu pilihlah ballpoint yang tintanya lancar dan tidak blobor.

- Tidak perlu terus-menerus menajamkan ujungnya.

- Tidak bisa dihapus. Prinsip desainer adalah hasilkan ide sebanyak mungkin. Jadi kalau ada yang dirasa "salah" dalam gambarnya tidak perlu dihapus, tapi buatlah sketsa yang baru lagi.

PENSIL HITAM & PUTIH

Yang dimaksudkan disini adalah pensil warna. Pensil warna hitam digunakan untuk memberikan parting line pada saat finishing sketsa, yaitu garis-garis yang menunjukkan outline, batas antara satu komponen dengan lainnya, dan garis-garis aksentuasi bentuk. Pensil warna putih digunakan untuk memberikan efek hightlight yang berupa garis-garis, berdampingan dengan parting line, karena jika ada bagian gelap pasti ada bagian yang terang juga. Saya merekomendasikan pensil polychromos punya faber castell atau merek darwent untuk pilihannya.

TIP-EX

Tip-ex digunakan untuk memberikan titik-titik highlight pada gambar. Sebetulnya ada pilihan lain yaitu ballpoint warna putih, karena jika menggunakan tip-ex kadang titik yang keluar terlalu besar dan menggelembung. Namun ballpoint warna putih agak susah mendapatkannya, biasanya hanya ada di toko-toko buku di kota besar.

 

Read More..

Dry Pastel

Nama material :  DRY PASTEL

Fungsi/kegunaan :  Pewarnaan gradasi ( Color rendering )

Harga :  n / a

Beli di mana : Tersedia di hampir semua toko buku besar (Gramedia, Gunung Agung)

     Dry pastel digunakan untuk memberikan efek bentuk yang natural pada gambar. Sebuah benda tentunya memiliki efek bentuk tiga dimensi, dimana pada bagian-bagian tersebut diperlukan warna gradasi. Selain itu dry pastel juga dipakai untuk menghemat pemakaian marker pada bidang yang luas. Prinsipnya adalah gunakan marker untuk memberikan efek shadow (bagian gelap) dan gunakan dry pastel pada bidang yang terkena cahaya.

     Dry pastel berbentuk balok-balok kecil dengan bermacam warna. Untuk menggunakannya kita perlu mengeriknya dengan cutter sehingga menjadi serbuk. Kelengkapan lain pasangan dry pastel adalah kapas (kecantikan) dan bedak. Kapas berfungsi sebagai "kuas" untuk menorehkan warna pada kertas, sedang bedak sebagai campuran dry pastel untuk menghasilkan serbuk warna yang lebih lembut (soft).

Read More..

Markers

copic marker

Nama material :  MARKERS

Fungsi/kegunaan :  Pewarnaan ( Color rendering )

Harga :  Rp 35.000 - 45.000 / pc

Beli di mana : * PT. Enceha Pacific. Komplek Metro Sunter, Jl. Metro Kencana VII Blok Q/30, Jakarta (021.6522777)     * Toko Prapatan Jatinegara deket Jatinegara Mall, Jakarta    * Toko Buku Bintang Palapa. Jl.Tunjungan, Surabaya     * Ibu F.Melani Jofatma (Dosen FSRD, Univ. Trisakti, Jakarta. Telp.021.5663232, e-mail: F.Jofatma@eudoramail.com)

marker nib

     Marker adalah alat "wajib" bagi seorang desainer dalam melakukan pewarnaan. Ada beberapa merek yang tersedia di pasaran, yang paling umum adalah COPIC (Jepang) dan TRIA (Amerika). Tria memiliki kelebihan yaitu memiliki tiga pilihan ujung pena (nib) dalam satu pen : broad (lebar), fine, dan very fine (seperti ballpoint) . Sementara Copic hanya memiliki dua ujung : broad dan fine. Namun harga Tria juga lebih mahal, yaitu sekitar 70 ribu rupiah per buahnya. Agak susah mencari marker merek Tria ini, dulu saya pernah melihatnya ada yang menjual di toko buku Bintang Palapa (Surabaya), tapi pilihan warnanya sangat terbatas. Copic lebih mudah didapatkan, pilihan warnanya juga komplit (bisa anda download di sini). Selain penanya sendiri, marker juga tersedia dalam bentuk refill-nya, sehingga jika habis isinya kita tidak perlu membeli pena baru, cukup mengisinya kembali. Harga refill-nya hampir sama dengan harga penanya.

     Selain kedua merek tadi sebetulnya ada juga alternatif lain rendering material, saya lupa mereknya, tapi biasanya dikenal dengan nama Illustrator. Yang ini banyak dijual di toko-toko buku besar dan harganya pun lebih murah yaitu sekitar 20-25 ribu rupiah. Tapi saya tidak merekomendasikannya karena pena ini tidak bisa blending (menyatu) dengan baik jika digunakan, sehingga hasilnya nanti akan kelihatan garis-garis antara tarikan pena yang satu dengan yang lain. Ini karena illustrator adalah water based (campuran air), sementara marker pen adalah oil/alcohol based (campuran alkohol). Selain itu ujung pena illustrator juga terlalu kecil jika digunakan untuk me-render bidang yang luas seperti pada sketsa-sketsa mobil, sehingga akan terlalu lama dan merepotkan.

Read More..

Proses Desain Karoseri

     Proses desain karoseri memiliki sesuatu yang khusus dimana customize menjadi salah satu nilai plus-nya. Boleh dikatakan karoseri lebih banyak membuat prototype dibanding unit yang sifatnya produksi masal. Sehingga dinamika perubahan desain sangatlah variatif dan cepat. Mendesain mobil di karoseri dilakukan dalam hitungan hari, atau kalaupun paling lama adalah minggu. Karena pertimbangan kebutuhan pelanggan untuk segera mendapatkan unit mobilnya seringkali adalah yang utama. Namun begitu, secara dasar prinsip-prinsip metode desain tetap harus dipenuhi agar memperoleh hasil desain yang bagus dan optimal.

proses desain

     Skema di atas memperlihatkan alur proses desain dari mulai order diterima (biasanya dari bagian pemasaran, atau siapapun yang berfungsi menerima order dari pelanggan) hingga unit selesai dibuat. Skema ini juga menggambarkan ruang lingkup seorang desainer produk, dimana dia harus mengikuti seluruh rangkaian proses ini untuk memastikan hasil desainnya dapat dibuat dengan baik dan benar. Beberapa istilah yang perlu dijelaskan dari skema di atas adalah :

Studi existing : mencari tahu desain-desain yang sudah ada. Poinnya adalah : "apa gunanya memikirkan sesuatu dengan susah payah sementara orang lain ternyata sudah membuatnya."

Comfort factor : berkaitan dengan ilmu ergonomis

Design Requirement & Objective : berkenaan dengan fungsi-fungsi yang diinginkan terpenuhi, batasan-batasan yang ada (harga, platform dasar yang digunakan, dll), serta persyaratan pelanggan

Brainstorming : Brain = otak. Storm = badai. Isi otak ini diobrak-abrik agar semua ide dapat terkeluarkan. Kalau dianalogikan seperti kita memeras air dari baju yang basah, dipelintir sampai berkali-kali putaran hingga air menetes tak ada yang tersisa. Brainstorming ini ada metodenya, salah satunya yang paling mudah adalah mengajukan ide secara bergiliran (dalam sebuah tim) hingga semua mendapat giliran dan kehabisan ide untuk dilontarkan

Design drawing : gambar yang bisa digunakan sebagai gambar kerja untuk pembuatan unit. Beberapa syarat yang harus dipenuhi adalah : proporsional/terskala, ukuran bisa dengan mudah diketahui, bentuk dapat tervisualisasikan, poin-poin yang harus jadi perhatian terinformasikan

Product testing : untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi sudah terpenuhi sebagaimana mestinya

Tanabata : proses evaluasi produk yang biasa digunakan di dunia otomotif (Jepang). Akan coba dijelaskan dalam tulisan lain.

FGD : focuss group discussion. Melakukan diskusi terfokus dalam sebuah grup yang biasanya isinya justru orang-orang di luar tim pembuat, untuk memperoleh masukan dari sisi pengguna produk/pengamat yang lain.

Read More..

ATPM vs Karoseri, Kelebihan dan Kekurangannya

     Dalam dunia otomotif pada dasarnya industri pembuatan mobil dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar. Yang pertama adalah kelompok ATPM, singkatan dari Agen Tunggal Pemegang Merek, yang menjual produknya secara komplit termasuk platform chassis dan mesin. Sebagian besar ATPM di Indonesia, atau mungkin malah semuanya, prinsipalnya adalah produsen luar negeri. Termasuk dalam kelompok ini adalah Toyota (Toyota Astra Motor), Honda (Honda Prospect Motor), Daihatsu (Astra Daihatsu Motor), Mitsubishi (Krama Yudha Tiga Berlian), Suzuki (Indomobil Suzuki International), KIA (KIA Mobil Indonesia), dan lain-lain. Kesemuanya memiliki pabrik perakitan, yang memproses mulai dari pemasangan komponen mesin, suspensi, perakitan (assembling) bodi, pengecatan, trimming interior. Proses produksinya sudah banyak menggunakan mesin-mesin otomatis dan menghasilkan output dalam skala jumlah yang banyak (high volume).

     Kelompok yang kedua adalah industri Karoseri. Karoseri tidak memproduksi chassis dan mesin mereka sendiri. Dalam hal ini mereka mendapatkannya dari ATPM, kemudian membuat serta merakit bodinya, melengkapi interiornya, dan menjualnya atas nama perusahaan mereka. Bisa juga terjadi kerjasama dengan pihak ATPM, dimana unit jadinya dikembalikan lagi untuk dijual atas nama ATPM. Semua karoseri di Indonesia adalah industri lokal dan asli dalam negeri, sehingga yang menjadi prinsipal adalah mereka sendiri.

     Lalu apa yang menjadi pertimbangan saat memilih apakah harus membeli produk dari ATPM, atau menggunakan jasa karoseri untuk membuat mobil. Berikut poin-poin yang bisa dijadikan acuan :

ORIENTASI KE KAROSERI :

*  Jika ingin membuat segala macam bis. Baik small, medium atau big bus. Belum ada ATPM di Indonesia yang memproduksi bis. Beberapa ATPM mendatangkannya dalam bentuk built up, sehingga harganya sangat tinggi.

*  Jika ingin membuat mobil dengan fungsi khusus yang spesifik. Misal : mobil puskesmas keliling, mobil ATM, mobil perpustakaan, mobil anti peluru, dump truck, dan lain-lain

*  Jika ingin membuat mobil desain khusus dalam jumlah sedikit, misal mau buat prototype. Satu buah pun dimungkinkan dibuat oleh karoseri. Tentu saja konsekuensinya harganya lebih tinggi dibanding dengan membuat dalam jumlah lebih banyak.

*  Jika ingin membuat mobil dari chassis Mitsubishi L 300. Kelas ini dikenal tangguh dan memiliki nilai ekonomis tinggi jika digunakan untuk usaha, dan hingga saat ini belum ada pesaing di kelasnya. Padahal L 300 tidak dipasarkan dalam bentuk mobil jadi langsung dari ATPM, sehingga memang harus lewat karoseri.

ORIENTASI KE ATPM :

*  Jika ingin beli mobil keluarga untuk keperluan pribadi. Sebaiknya tetap pilih produk ATPM, mengingat kualitas dan ketahanannya lebih terjamin dibanding produk karoseri.

*  Jika ingin beli mobil sedan. Belum ada karoseri yang buat mobil sedan.

*  Jika ingin beli mobil angkut barang dengan model standar-standar saja, seperti pick up, load bak. Sudah banyak ATPM yang memasarkan produk seperti ini dengan jaminan purna jual yang lebih baik jika membeli lewat karoseri (meskipun ATPM pun mungkit membuatnya di karoseri)

Read More..

Arti dan Definisi Karoseri

     Karoseri. Apa yang anda pikirkan pertama kali saat mendengar kata ini. Mobil? Bus? Proses kenteng? Adi Putro? Bikin bodi?  Saya sendiri baru jelas tentang apa itu karoseri pada saat bekerja di industri ini. Sebelumnya, sampai semester akhir kuliah, saya hanya sebatas dengar istilahnya saja, namun belum paham benar apa sih karoseri itu. Padahal saya kerja prakteknya di salah satu ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) otomotif, tugas akhir juga mengenai mass transportation, tapi karena nggak pernah ada yang menjelaskan ya tahunya cuma sebatas "tahu istilah" saja. Salah saya sendiri sih, kok nggak mau mencari tahu. Jadinya, ketika pada suatu kesempatan saya diajak diskusi tentang beda antara produk ATPM dan karoseri oleh teman yang sekarang dapat beasiswa S-2 di Belanda, saya cuma ngangguk-angguk berlagak ngerti tapi tanpa membalas bicara, soalnya sejujurnya ya memang belum ngerti, jadi pura-pura aja. Nah, biar kejadian itu tidak terulang pada anda, saya akan coba jelaskan mengenai hal tersebut.

     Kata "karoseri" berasal dari bahasa Prancis : Carrosserie.  Bahasa Italia menuliskannya : Carrozziere , sedang bahasa Jermannya : Karosserie. Ada juga istilah Carrozzeria, tapi tidak jelas ini istilah dari bahasa mana. Dalam bahasa Inggris, biasanya digunakan istilah Coachbuilder, Autobody manufacture, atau Body builder.

     Pada dasarnya karoseri dapat diartikan sebagai : suatu usaha jasa pembuatan bodi mobil beserta interiornya di atas chassis dan mesin yang diproduksi oleh pabrik lainnya. Dikelompokkan sebagai jasa, karena sebagian besar produksinya adalah made to order (dibuat jika ada pesanan) bukan made to stock (dibuat sebagai stok untuk dijual). Selain itu juga karena faktor customizenya sangat kuat, sesuai dengan apa yang diminta oleh konsumennya. Hal ini di sisi lain menjadi kelebihan dari karoseri, dimana untuk permintaan dengan fungsi-sungsi khusus (special vehicle) yang jumlahnya hanya satu buah pun dimungkinkan untuk dibuat. Chassis adalah rangka utama yang menjadi landasan dasar untuk meletakkan bodi kendaraan. Chassis juga menjadi "tempat duduk" dari berbagai macam komponen dasar yaitu mesin, transmisi, dan suspensi. Secara garis besar pekerjaan karoseri dapat dilihat pada gambar di bawah.

skema karoseri 01

     Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa karoseri "hanya" bertanggung jawab terhadap bodi eksterior dan interiornya. Sedangkan masalah mesin, transmisi ataupun suspensi pihak pembuat chassislah yang bertanggung jawab. Namun karena secara keseluruhan performance kendaraan bergantung pada bermacam faktor seperti berat, dimensi, keseimbangan dan pembagian titik berat, penampilan, kenyamanan, dan lain-lain, maka baik karoseri maupun pihak ATPM memiliki ketergantungan dan korelasi yang sangat erat dalam menciptakan sebuah kendaraan yang laik jalan.

     Karoseri identik dengan proses handmade/manual untuk bodinya. Maksudnya handmade disini adalah membuat mobil dengan ketrampilan. Ya, kalau anda membayangkan seperti kita membuat prakarya dari kertas karton dan digunting-gunting sesuai pola kemudian dilipat dan dilem hingga menjadikan sebuah bentuk, ya memang seperti itu maksudnya handmade. Cuman bedanya kalo buat mobil pakenya plat besi alih-alih karton, guntingnya pake gerinda, dan ngelemnya pake mesin las. Gimana kalo bentuknya rounded yang banyak melekuk-lekuk. Ya tinggal dipanasi pakai las, kemudian diketok-ketok pake semacam palu. Prosesnya kemudian adalah dihalusin pakai namanya dempul, sebelum dicat jadi mulus. Hal ini di satu sisi merupakan kekurangan karoseri. Dimana kualitas bodi, tingkat presisi, kesamaan satu mobil dengan lainnya relatif rendah dibanding mobil-mobil keluaran pabrikan ATPM. Karena ketergantungan terhadap skill manusia masih sangat tinggi. Namun disisi lain justru menjadi kelebihan karoseri. Apapun bisa dibuat, adalah nilai plus yang paling tinggi. Mau bentuk yang melungker-melungker, fungsi yang aneh-aneh, atau mau jadi yang satu-satunya di Indonesia pun dimungkinkan. Coba saja pesan mobil Isuzu Elf eksklusif satu biji yang ada toilet di dalamnya, plus kursi pijat dan minibar buat santai, ke produsen ATPM-nya, mana bisa mereka sediakan. Nah, disinilah karoseri yang akan berperan membuatnya.

     Namun dewasa ini, perkembangan teknologi juga banyak diterapkan di karoseri di Indonesia. Sehingga sudah banyak proses yang tadinya handmade dialihkan dengan menggunakan berbagai macam alat bantu. Penggunaan mesin-mesin, otomasi, alih teknologi dengan tenaga asing, penerapan konsep manufaktur sudah sekitar satu dasawarasa lalu mulai diterapkan oleh perusahaan karoseri-karoseri besar, untuk meningkatkan kualitas produknya. Konsekuensinya keberagaman yang dimungkinkan tadi mulai dibatasi dan dikurangi. Pada prinsipnya, jika produksi secara low volume (jumlah sedikit) dan spesifikasinya khusus maka proses handmade akan lebih banyak digunakan, dan jika high volume (jumlah banyak) maka produksinya pun akan mengarah ke manufaktur dengan spesifikasi yang umum.

Read More..